Selasa, 24 Maret 2009

Tugas II : Contoh Transaksi Bisnis Melalui Internet

E-Commerce, Jalur Perdagangan Baru Lewat Internet

Kata e-commerce atau electronic commerce menjadi kata kedua yang sering didengar, ditulis, diucapkan, setelah kata Internet. Kata - kata lainnya yang berhubungan dengan e-commerce antara lain B-to-B atau business to business, B-to-C atau business to consumer, C-to-C atau consumer to consumer.

Secara harfiah arti kata electronic commerce adalah perdagangan secara elektronik. Berdasarkan Ensiklopedia Britannica, e-commere adalah menjalankan bisnis dan menjual informasi, layanan, dan komoditi melalui jaringan telekomunikasi komputer.

SEJARAH. Jika ditarik ke belakang, e-commerce bermula dari standar pertukaran dokumen bisnis, seperti dokumen order atau invoice, antara pemasok dan konsumen perusahaan pemasok. Salah satu standar teknologi e-commerce awal ini yang dikembangkan pemerintah Amerika Serikat tahun 1975 adalah EDI atau electronic data interchange. Sampai sekarang EDI masih dimanfaatkan oleh 95 persen perusahaan dunia yang terdaftar dalam Fortune 1000. EDI adalah standar teknologi pertukaran informasi menggunakan jaringan privat.

Ketika kemudian muncul piranti lunak penjelajah Internet berbasis grafik untuk mengakses situs web, hampir semua e-commerce bermigrasi ke Internet. Barulah kemudian muncul situs - situs e-commerce di Internet seperti di Amazon.com yang menjual buku dan perusahaan bricks and mortar seperti Intel yang membuka transaksi pembelian chip-nya melalui Internet.

Sekarang ini, kebanyakan orang awam berpikir e-commerce berarti berbelanja di Internet. Perusahaan e-commerce adalah perusahaan yang menjual produk di Internet, misalnya Amazon.com menjual buku. Seseorang masuk ke situs www.amazon.com, kemudian dia memutuskan untuk membeli tiga buku, ia akan memasukkan nomor kartu kredit (membayar), kemudian Amazon.com akan mengirimkan buku pesanannya itu dalam jangka waktu paling cepat satu minggu (jika berbeda negara).

Belanja di Internet hanyalah sebagian kecil dari cakupan e-commerce. E-commerce juga mencakup penjualan barang - barang yang tidak bisa diraba (intangible) dan tidak perlu dikirim seperti piranti lunak. Tidak seperti membeli buku, Amazon.com harus mengantar buku ke rumah anda, membeli piranti lunak tidak ada paket yang diantar ke rumah anda. Pengiriman barang yang dibeli juga melalui Internet. Selain piranti lunak, produk intangible lainnya yang ditransaksikan di Internet termasuk pembelian content (isi), image, dan lain - lain.

Selain barang - barang tidak bisa diraba, e-commerce mencakup transaksi bisnis (pembelian dan penjualan produk) antar perusahaan ke perusahaan lain dengan nilai transaksi sangat bedar. Jenis transaksi bisnis besar antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dinamakan e-commerce jenis business to business (B-to-B). B-to-C ? Contoh transaksi e-commerce jenis business to consumer adalah satu perusahaan (Amazon.com) menjual produknya (buku) langsung kepada konsumennya. Contoh C-to-C atau consumer to consumer adalah transaksi resmi melalui situs lelang seperti eBay (www.ebay.com).

Nilai transaksi e-commerce setiap tahun terus meningkat, terutama B-to-B. Gartner Group, sebuah perusahaan riset pasar, memperkirakan, transaksi e-commerce B-to-B akan meningkat mencapai 7,29 triliun dollar AS pada tahun 2004, lima puluh kali lebih besar dibandingkan nilai transaksi tahun 1999 (145 miliar dollar AS). Gartner memperkirakan nilai transaksi B-to-B tahun 2001 akan mencapai 953 miliar dollar AS, tahun 2002 sebesar 2,18 triliun dollar AS dan tahun 2003 menjadi 3,95 triliun dollar AS.

Bagi mereka yang belum pernah melakukannya, rasanya sulit membayangkan membeli sesuatu tanpa melihat, memegang, meneliti lebih dahulu (seperti slogan gerakan konsumen:"Teliti sebelum membeli") kualitas barangnya. Dan bagaimana bisa percaya barang yang dibeli pasti akan diantar, padahal sudah dibayar melalui kartu kredit.

Banyak pertanyaan yang membuat hati tidak tenteram. Apakah aman memberikan nomor kartu kredit ke perusahaan online yang tidak pernah kita kenal sebelumnya ? Jangan - jangan merkea hanya menipu saja, barang yang sudah dibayar tidak pernah mereka kirim. Bagaimana kita mengklaim jika barang yang kita beli rusak atau tidak sesuai dengan penawaran, atau bahkan barangnya tidak datang ? Apa untungnya membeli barang online ?

KEPERCAYAAN & KEAMANAN. Hambatan perkembangan e-commerce paling besar adalah masalah kultur dan keamanan. Terutama di negara - negara Asia, orang Asia lebih mempercayai transaksi bisnis face to face. Orang Asia, termasuk orang Indonesia, rasanya tidak bisa melaksanakan bisnis jika tidak bertatap muka dengan rekanan bisnis mereka. Orang Asia harus melihat, memegang, merasakan, dan memastikan bentuk, warna, ukuran, secara nyata sebelum membeli suatu barang. Mereka tidak puas dan kurang yakin jika membeli barang hanya melihat foto atau gambarnya saja.

Berbeda dengan orang Amerika Serikat atau orang Barat, mereka sudah terbiasa berbelanja melalui katalog yang dikirim ke rumah mereka. Mereka tinggal memilih barang, memposkan formulir pembelian yang sudah diisi lengkap dengan nomor kartu kredit, kemudian menunggu barang pesanannya diantar ke rumah. Karena itu e-commerce (B-to-C, B-to-B, maupun C-to-C) lebih cepat berkembang di Amerika Serikat atau negara Barat lainnya dibandingkan negara - negara Asia, apalagi Indonesia.

Hambatan kedua adalah masalah keamanan. Berita - berita di media massa lebih banyak mengungkapkan kriminalitas di Internet, seperti pencurian nomor kartu kredit, dibandingkan kenyamanan, keamanan, efisiensi, dan keberhasilan transaksi e-commerce di Internet. Berita - berita itu malah membuat konsumen menjadi takut bertransaksi melalui Internet.

Padahal transaksi menggunakan kartu kredit di Internet tidak lebih beresiko dibandingkan transaksi normal. Saat membeli buku secara online di Internet, nomor kartu kredit diacak dahulu sebelum dikirim ke bank atau perusahaan online. Bandingkan dengan pembayaran kartu kredit di restoran. Cukup lama kartu kredit anda berada di kasir sebuah restoran tanpa anda ketahui apa yang terjadi di dalam. Cukup waktunya untuk mencatat nomor kartu atau bahkan mengkopi kartu kredit anda. Dibuang ke mana lembar bukti transaksi kartu kredit anda ? Siapa tahu lembar bukti itu dimanfaatkan orang yang berniat jahat.

Bagi penjual, sudah pasti lebih aman membuka toko online dibandingkan membuka toko di Mangga Dua, misalnya. Toko online anda tidak akan dibongkar pencuri, dirampok, dibakar, atau dijarah saat terjadi kerusuhan massa.

Teknologi enkripsi menjamin keamanan transaksi. Salah satu teknologi yang paling banyak dimanfaatkan adalah SSL (Secure Sockets Layer) yang terpasang dalam browser Netscape Navigator dan Internet Explorer. Salah satu ciri anda memasuki situs web yang dilindungi SSL alamat URL dimulai dengan https bukan http.

Beberapa Istilah Dalam E-Commerce :

Digital cash atau electronic cash. Digital cash atau electronic cash atau sering disingkat e-cash adalah salah satu cara seseorang membayar barang atau layanan e-commerce dengan mengirimkan sejumlah angka dari satu komputer ke komputer lainnya. E-cash, seperti juga lembaran uang resmi, dikeluarkan oleh sebuah bank. Angka itu sama dengan jumlah nilai uang sungguhan. E-cash bisa digunakan berulang - ulang dan tidak ada nama pemilik, seperti lembar - lembar uang sungguhan. Digital money adalah bentuk lain dari e-cash. Salah satu bentuk pembayaran di Internet lainnya adalah electronic check atau cek elektronik.

Disintermediation adalah proses meniadakan calo atau pedagang perantara. Salah satu dampak munculnya e-commerce di Internet adalah hilangnya peluang calo atau pedagang perantara tradisional. Misalnya, Amazon.com dan Virtual Vineyards (www.virtualvin.com) bisa dibilang adalah pedangan perantara dalam format baru. Amazon.com tidak menerbitkan buku, demikian juga Virtual Vineyards tidak membuat minuman anggur. Mereka adalah distributor bentuk baru. Tetapi penyalur format baru ini perlu menunjukkan kelebihan mereka dibandingkan pedagang perantara bentuk lama. Seharusnya, salah satu kelebihan berbelanja di Internet yang mendorong transaksi adalah harga yang murah.

24/7. Berjualan di dunia maya Internet tidak mengenal hari libur, hari besar, siang atau malam. Karena itu muncul istilah bisnis di Internet adalah bisnis 24/7 yang artinya 24 jam sehari tujuh hari dalam seminggu bisnis jalan terus nonstop.

Tanpa batas - batas negara. Selain 24/7 berbisnis di Internet tidak mengenal batas negara. Anda yang tinggal di Indonesia bisa membeli buku di Amazon.com, asal memiliki akses ke Internet. Sanak-famili anda di India, Korea, Cina, Hongkong, atau Singapura, bisa mengirim rangkaian bunga dalam hitungan jam atau hari kepada anda melalui Indokado (www.indokado.com) dan Indoflorist (www.indoflorist.com). Atau sebaliknya, anda bisa mengirimkan bunga dan bingkisan lainnya kepada rekanan bisnis anda di Cina, Hongkong, Singapura, Korea, Malaysia, dan bahkan di India hanya dengan mengklik kedua situs itu.

Tugas I : Peranan Internet Bagi Aktivitas Bisnis

Pendahuluan

Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh manfaat dari padanya. Terdapat urutan yang sistematis dalam perkembangan teknologi, diawali dengan persoalan yang diciptakan atau yang dihadapi dalam keseharian. Ilmu pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, menjadi modal utama dalam memecahkan persoalan dan menciptakan teknologi. Tahapan berikutnya, temuan teknologi ini diperkenalkan kepada masyarakat dan jika terbukti dapat membantu memudahkan aktivitas manusia kemudian memasuki tahap komersial. Mereka yang mampu memiliki teknologi menjadi penerima manfaat (beneficiaries) teknologi, sedangkan yang tidak mampu berada pada lingkaran luar penerima manfaat teknologi.
Kondisi mampu dan tidak mampu dalam memiliki teknologi inilah yang menjadi penyebab awal (primal causal) dari kesenjangan ekonomi dan sosial. Mereka yang mampu menghasilkan teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi memiliki peluang yang lebih besar untuk mengelola sumber daya ekonomi, sementara yang tidak memiliki teknologi harus puas sebagai penonton saja. Akibatnya, yang kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin. Pada sisi gelap, teknologi dapat dituduh sebagai penyebab kesenjangan ekonomi dan sosial.
Keadaan inilah yang kemudian memunculkan ide perlunya pemerataan pemanfaatan teknologi hingga ke masyarakat yang bila secara individu tidak mampu memilikinya. Upaya menciptakan teknologi tepat guna di sektor pertanian, perikanan, dan industri rumahan (home industry) yang berbiaya murah dan dapat diterapkan oleh mereka yang berpendidikan rendah pernah menjadi agenda nasional di berbagai belahan dunia, khususnya di kalangan negara sedang membangun. Teknologi tepat guna menjadi tidak popular lagi menyusul semakin kompleksnya tatanan sosial serta munculnya produk teknologi menengah yang dapat dibuat secara massal dan berharga murah. Efek substitusi inilah yang mematikan upaya dibangunnya teknologi tepat guna di pedesaan.
Pemanfaatan bersama sumber daya teknologi menjadi solusi yang ditawarkan banyak pihak guna mengatasi keterbatasan daya beli terhadap teknologi. Termasuk dalam konsep ini adalah disediakannya angkutan massa di perkotaan atau dalam bidang layanan informasi adanya Community Access Center (CAP) dalam bentuk Warung Telekomunikasi (Wartel) dan Warung Internet (Warnet). Fakta menunjukkan bahwa anggota masyarakat tidak perlu harus memiliki teknologi untuk dapat menikmati manfaat teknologi. Dengan demikian yang penggunaan bersama sumber daya teknologi ini menjawab pernyataan mendasar, yang menjadi persoalan bukan pada kepemilikan atas teknologi tetapi akses kepada teknologi dan bagaimana masyarakat dapat seoptimal mungkin menggunakan teknologi untuk memperbaiki taraf hidupnya.
Uraian di atas mengindikasikan dua hal, di satu sisi teknologi dianggap sebagai alat (means) yang menawarkan kemudahan dan pada gilirannya memberikan kemakmuran, di sisi lain karena kemampuannya memberikan kemakmuran teknologi menjadi tujuan (ends) masyarakat agar dapat memilikinya. Hubungan antara means dan ends ini menjadi pangkal dari fenomena sosial yang muncul dalam perkembangan teknologi. Sebagai means, teknologi hanyalah barang mati yang peran nyatanya sangat ditentukan oleh manusia yang mengendalikannya. Jika pengendalinya memiliki integritas yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya, maka teknologi akan terbawa ke suasana positif, dicitrakan sebagai bermanfaat bagi masyarakat. Sebaliknya jika pengguna teknologi berperangai egois, tidak peduli kepada lingkungan, maka dampak negatif dari pemanfaatan teknologi tersebut menjadi tidak terelakkan. Sebagaimana layaknya sebuah pistol, dapat berperan dalam pemberantasan pelaku kejahatan maupun sebagai alat kejahatan., tergantung pada siapa yang menggunakannya. Dengan demikian persoalan menjadi bergeser bukan saja pada teknologi-nya saja, melainkan perhatian harus dipusatkan juga pada manusia pengguna teknologi dan interaksi antara manusia tersebut dengan teknologi yang digunakannya.
Dalam hubungannya sebagai ends, tak dapat dihindarkan bahwa teknologi tertentu menjadi dambaan individu, masyarakat atau bahkan negara untuk memilikinya dan atau berhasil menguasainya. Persoalan yang menyertai keianginan ini adalah keterbatasan daya beli, baik untuk mengadakan penelitian dan pengembangan, pengadaan bahan baku, maupun pembuatan dalam skala produksi tertentu. Pada tataran mikro, dorongan memiliki teknologi yang terdapat pada individu dapat memicu tindakan kriminal atau tidak bertanggung jawab lainnya. Sementara pada tataran agregat, menjadi tugas pemerintah untuk membantu tersedianya teknologi tertentu yang dapat memudahkan kehidupan manusia. Strategi dan Kebijakan publik diperlukan untuk mengakomodasi persoalan teknologi sebagai ends ini.
Di antara bermacam teknologi, di tengah konteks pergulatan antara kemajuan di bidang sosial dan teknologi serta interaksi saling pengaruh di antara keduanya, TIK menempati peran sentral. Isu globalisasi, semakin cepat meluas keseluruh penjuru dunia karena fasilitasi TIK. Apa saja yang terjadi di berbagai bagian di planet ini menjadi semakin cepat tersebar dan mudah diketahui dengan memanfaatkan TIK. Semua ini menjadikan TIK sebagai agen perubahan yang mengubah tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh dunia.


TIK Bukan Hanya Internet
Awam seringkali menganggap bahwa wujud dari TIK adalah Internet. Anggapan ini benar namun tidak tepat. Internet muncul sebagai hasil dari menyatunya (konvergensi) antara Teknologi Informasi (TI) dan Telekomunikasi. Sebelum muncul Internet, telah ada internet atau jaringan komputer lokal maupun antar lokal yang sifatnya tertutup. Sebelum muncul jaringan lokal, telah ada peralatan TI baik yang bekerja berdasar prinsip komputasi maupun secara mekanik elektrik. Contoh perangkat TI yang bekerja menggunakan mekanik elektrik adalah mesin ketik elektronik, alat cetak semi otomatik, relay atau switch telepon di sentral telepon, papan reklame yang dioperasikan menggunakan rangkaian elektronik analog, dan lain sebagainya.
Komputer dalam bentuknya sekarang merupakan evolusi dari perangkat komputasi elektronik analog, yang selanjutnya dikembangkan menggunakan elektronik digital dengan material silicon. Kebutuhan manusia berkomunikasi ditirukan kepada komputer sehingga muncullah teknologi yang memungkinkan komputer “berbicara” dengan komputer lainnya, atau yang kemudian disebut komunikasi data. Keterhubungan antar komputer membentuk jaringan. Sebagaimana manusia, jaringan komputer-pun menjadi meluas sebagaimana kemampuan manusia membangun keterhubungan dengan manusia lain. Dari sinilah yang kemudian menghasilkan jaringan komputer global atau Internet.
Teknologi elektronika digital dengan prinsip kerja komputasi tidak hanya digunakan pada komputer sebagaimana yang lazim dikenal awam, namun juga dipakai pada berbagai aplikasi, seperti jam digital, sistem pengendalian proses, penyiaran dan penerimaan televisi dan radio, peralatan rumah tangga (home appliances), mainan anak – anak (toys), pesawat telepon, peralatan telekomunikasi, dan masih banyak lagi lainnya. Semua perangkat ini tergolong TI karena memenuhi definisi TI yakni teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan informasi. Pada perkembangan terkini semua peralatan ini dapat berkomunikasi satu dengan lain menggunakan protokol komunikasi Internet Protocol (IP), sehingga kita dapat menyaksikan bagaimana sebuah Air Conditioner (AC) di rumah dapat dioperasikan dari mana saja melalui Internet. Dapat dimaklumi bila kalangan awam beranggapan bahwa TIK itu identik dengan Internet.


Semua Bebas Menjadi Sumber Informasi


Perubahan pertama yang dapat ditunjuk sebagai akibat perkembangan TIK adalah semua orang yang dapat menggunakan akses ke Internet bebas untuk menjadi sumber informasi. Sebagai salah satu wujud teknologi hasil konvergensi antara Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Internet menawarkan banyak kemudahan dalam berkomunikasi. Jika di masa lalu antar individu dihadapkan pada terbatasnya moda komunikasi, dengan Internet persoalan jarak, waktu, modus, dan bentuk informasi tidak lagi menjadi isu persoalan. Internet mengubungkan jutaan manusia di muka bumi ini, tanpa para komunikan perlu mengetahui keberadaaan lawan komunikasinya. Informasi dapat dikirim dan diterima dalam berbagai bentuk, suara, gambar, data, teks, maupun kombinasi dari semua itu. Melalui Internet ini pula, terbentuk komunitas maya yang berkumpul sesuai dengan minatnya masing – masing.
Para netter – demikian sering disebut – tidak lagi terbelenggu oleh keterbatasan peran sebagai pembaca informasi, tetapi pada posisi yang sama sekaligus dapat berperan sebagai sumber informasi. Setiap netter yang tergabung dalam sebuah komunitas maya dapat menuliskan apa saja buah pikirnya, termasuk yang dimaksudkan untuk menyerang pihak lain, tanpa terhalang oleh sensor ataupun editing dari pihak lain. Satu – satunya alat yang dapat digunakan untuk mengendalikan informasi yang dihasilkan oleh para netter adalah komitmennya pada norma dan etika. Dikatakan demikian karena di banyak negara hukum selalu ketinggalan dalam mengantisipasi kemajuan dan kebebasan yang dialami oleh para pengguna teknologi. Meskipun demikian, di beberapa negara, kebebasan dalam mengeluarkan ide dan pikiran melalui Internet sudah mulai dirasa menganggu harmoni kehidupan sosial. Oleh karenanya dibuatlah peraturan dan perundangan guna melingdungi para pihak yang dirugikan dan menghukum mereka yang terbukti menggunakan TIK secara merugikan orang lain.
Mailing list, blog, chating, website merupakan arena komunikasi yang dimaksud di atas. Ciri utamanya adalah adanya komunikasi interaktif, di antara para netter. Di kalangan media massa perubahan ini mulai semakin nyata terlihat, peran sentral penerbit media cetak berangsur – angsur menjadi berkurang. Jika semula media cetak konvensional memegang kendali atas pemberitaan, mengatur siapa yang kontribusi opininya akan diterbitkan, mengalokasikan halaman untuk pemasangan iklan, dan mengendalikan distribusi, setelah munculnya media massa online, kondisi semacam ini tidak sepenuhnya lagi eksis. Narasumber memiliki kesempatan untuk menayangkan aktivitas dan atau idenya di website yang dikelolanya, penulis kolom tidak perlu repot lagi harus menunggu giliran tulisannya dimuat agar, agar dapat segera dibaca publik, penulis kolom dapat membuat website sendiri, atau mengirimkan tulisannya kepada milist yang diikutinya. Demikian pula pemasang iklan, rata – rata perusahaan menengah dan besar sudah memiliki website yang memuat informasi tentang produk dan atau jasa yang dipasarkan, ketergantungan kepada media massa cetak menjadi berkurang. Media cetak harus memiliki armada distribusi, yang memerlukan pengelolaan tersendiri. Hal ini tidak didapati pada media online. Kendala periodisasi dan distribusi fisik tidak terjadi karena penerbitan berita dapat dilakukan kapan saja, sementara disribusi berita berlangsung secara elektronik seketika ke segala penjuru dunia.


Keseragaman Gaya Dan Penampilan

Radio, televisi dan Internet mendorong terjadinya universalisasi gaya hidup dan penampilan. Jika kita perhatikan, bila semula hanya di Jakarta dan kota- kota besar lainnya saja yang terdapat restauran McDonald, Kentucky Fried Chiken, maka sekarang ini kedua restaurant tersebut sudah banyak di kota- kota sedang hingga kota kecamatan yang ramai kegiatan ekonominya. Hal yang sama terjadi pada cara berpakaian para remaja, atau usia sekolah. Model tank top ala Britney Spear, atau gaya bicara dengan logat Jakarta sudah tidak lagi menjadi milik istimewa orang perkotaan, bahkan di desa di lereng gunungpun anak – anak kecil sudah fasih berbicara gaya pemain sinetron di televisi nasional.
Perhatikan juga generasi dibawah, kalangan anak – anak usia balita hingga remaja ABG (Anak Baru Gede) model pakaian, perlengkapan yang melekat di badan, mainan yang disukai, bekal makanan yang dibawa ke sekolah, makanan kesukaan, topik pembicaraan, komik yang dibaca, dan lain sebagainya semuanya menunjukkan kemiripan baik mereka yang tinggal di kota maupun di pedesaan. Yang membedakan barangkali kualitas dan kuantitasnya saja, mereka orang tuanya tergolong mampu menggunakan pakaian, perlengkapan, mainan, makanan yang lebih berkualitas, sementara mereka yang kemampuan ekonominya lemah, dengan memiliki substitusinya saja sudah cukup gembira. Yang penting bukan pada kualitas dan kuantitas namun pada gaya dan penampilan.
Radio dan televisi juga mengubah perilaku ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga, pekerja kantoran, eksekutif perusahaan, bahkan elite politik. Ada era di mana ibu – ibu rumah tangga bersaing dengan para pembantu rumah tangga dalam membincangkan serial sinetron. Ada pula suatu masa di mana para remaja wanita harus mengubah gaya rambutnya untuk mengikuti model iklan yang tiap saat muncul di televisi. Para pekerja kantoran terpaksa meninggalkan tugasnya hanya untuk menyaksikan siaran langsung pertandingan tinju. Eksekutif bisnis harus menugaskan stafnya memonitor televisi dan radio terus menerus untuk mengetahui apakah iklan yang dipasang di media massa tersebut benar – benar ditayangkan/dudarakan sesuai dengan perjanjian. Dan kit amelihat bagaimana para elite politik berlomba – lomba membangun citra diri dengan memanfaatkan media cetak dan elektronik. Lalu muncullah selebritisme, suatu fenomena sosial yang menganggap bahwa mereka yang sering tampil di media massa pastilah orang yang sukses, berbobot, pakar di bidangnya, layak untuk diikuti pendapatnya maupun gayanya.


Demokrasi Menjadi Lebih Baik

Setelah lebih dari tiga dekade di bawah kepemimpinan asional yang otoriter dengan demokrasi perwakilan yang semu, kekuasaaan presiden hampir tak terbatas, dan maraknya perilaku kolutif dalam arena politik nasional, dorongan perubahan ke arah negara Indonesia yang lebih demokratis menjadi semakin mudah terwujud dengan fasilitasi TIK. Perjuangan demokrasi memerlukan koordinasi dan komunikasi intensif di antara para aktivis sebagai lokomotif dan masyarakat luas sebagai penumpang gerbong demokrasi. Karakter TIK yang egaliter sangat sesuai dengan sifat demokrasi, oleh karenanya dalam konteks pembangunan demokrasi TIK lebih tepat diposisikan sebagai means dari pada ends.
Efek positif dari semua bebas menjadi sumber informasi adalah terfasilitasinya kebutuhan akan kebebasan berbicara yang menjadi syarat dasar demokrasi. Penyebaran informasi berlangsung secara peer to peer, one to one, one to many ataupun broadcast. Tidak ada hirarki penyampaian informasi yang mengarah kepada filterisasi informasi sebagaimana terjadi pada sistem informasi di suatu organisasi tertutup. Ide perjuangan demokrasi dengan mudah mencapai sasaran masyarakat luas tanpa terkendala oleh rejim pengawasan informasi yang dilakukan oleh penguasa. Pada proses selanjutnya TIK mendorong terjadinya kesamaan ide, sebagaimana terjadi pada keseragaman gaya dan penampilan. Yang membedakan hanyalah substansi informasinya saja. Pada yang pertama yang menonjol adalah efek peniruan yang menjurus ke arah konsumtifisme, sedangkan pada gerakan demokrasi TIK berhasil menjadi wahana penyamaan persepsi demokrasi, pendorong keputusan untuk melakukan perubahan ketata – negaraan.
Peran TIK dalam proses demokrasi tidak terbatas pada wahana penyamaan persepsi saja melainkan lebih banyak dari itu. Dalam proses kritis yang menjadi acuan adanya demokrasi, TIK membuktikan dirinya memberikan kontribusi besar dalam proses pemilihan umum (pemilu). Penggunaan TIK dalam proses penghitungan suara menjadi salah satu yang dapat ditunjuk sebagai bukti. Selain itu, ada banyak sekali bukti bagaimana TIK melancarkan proses pemilu. Sejak proses pendaftaran partai politik, pendaftaran calon pemilih, seleksi partai yang layak untuk ikut pemilu, kampanye, pengelolaan organisasi partai politik, pendaftaran dan proses adminstrasi calon legislatif, hingga penentuan pemenang pemilu, semua aktivitas ini menjadi tidak terbayangkan betapa sulitnya jika tidak menggunakan TIK. Setelah pemerintahan baru terbentuk, masyarakat menggunakan TIK untuk mengetahui kinerja pemerintah, berinterkasi dengan pejabat pemerintah, maupun memberikan penilaian atas kinerja pemerintah. Ciri – ciri negara demokratis menjadi semakin nyata dengan fasilitasi TIK.

Peluang Bisnis Baru

“Tidak ada detik.com bila tidak ada Internet.” Kalimat ini disampaikan oleh Budiono Darsono penggagas dan sekaligus pemilik portal berita detik.com. Fenomena perubahan yang muncul seiring dengan maraknya Internet adalah tumbuh menjamurnya bisnis berbasis Internet semacam detik.com. Nama – nama situs dagang di Internet semacam Google, Yahoo, Amazon, eBay, Lelang.com, indoexchange.com, klikbca, dan lain sebagainya sudah menjadi istilah familiar di kalangan bisnis dan pengguna TIK. Awal tahun 1999 hingga akhir 2000 dunia bisnis pernah mengalami booming dotcom, suatu model bisnis baru yang dikembangkan dengan menggunakan Internet sebagai sarana dan media transaksi.
Electronic business (e-business) dan Electronic Commerce (e-commerce) menjadi jargon yang masih hidup hingga kini. Bahkan futuris sekelas Lester Thurow, Carl Shapiro, Paul Krugman, Don Tapscott menjelang pergantian abad milenium dengan yakin mengatakan Internet akan mengubah conventional economy menjadi new economy atau digital economy. Suatu kondisi ekonomi yang diwarnai dengan aktivitas bisnis berbasiskan transaksi melalui Internet. Gambaran akan terjadi perubahan besar dalam dunia bisnis didukung oleh liputan media maupun banyak terbitnya buku yang mengulas tentang e-business dan e-commerce. Model bisnis B2C, B2B, C2C menjadi topik utama pembicaraan di berbagai seminar. Sebuah majalah ekonomi bahkan merasa perlu untuk mengubah logo, tampilan dan sajian berita disesuaikan dengan serba “e” yang diyakininya akan terus berlangsung.
Fenomena di atas menggambarkan bagaimana antusiasme kalangan bisnis dalam menyambut Internet. Perubahan ternyata juga terjadi pada perusahaan lama yang kemudian menyadari perlunya memiliki sarana interkasi dengan stakholder melalui Internet. Maka kemudian muncul berribu nama_perusahaan.com atau nama_perusahaan.co.id yang semula menayangkan informasi tentang perusahaan beserta produk dan jasa yang dipasarkan, hingga akhirnya banyak di antaranya yang memanfaatkan Internet untuk transaksi bisnis. Jika pada model pertama – detik.com, amazon, yahoo, ebay dan lainnya – menggunakan konsep click and mortar, yang belakangan muncul diberi atribut brick and mortar. Click and mortar mengacu pada model bisnis baru yang operasionalnya dan sumber penghasilannya sepenuhnya mengandalkan transaksi melalui Internet. Sedangkan brick and mortar mengacu pada bisnis konvensional yang menggunakan Internet sebagai sarana pengembangan bisnis untuk memperkuat bisnis konvensionalnya. Kekuatan bisnis masih terletak pada modus bisnis konvensional.
Di antara jutaan dotcom yang pernah tumbuh, setelah melalui fasa pendewasaan (maturity) hanyalah mereka yang memiliki model bisnis solid saja yang masih tetap eksis. Sebagian besar tumbang menelan kerugian. Internet berhasil mendorong penciptaan bisnis baru, harapan baru dan perilaku bisnis yang sebelumnya bahkan tidak terbayangkan. Namun demikian, bisnis adalah bisnis, Internet hanyalah sarana bisnis, bagi banyak orang, Interney bukanlah bisnis itu sendiri. Memang ada yang menjadikan Internet sebagai bisnis seperti penyelenggara Jasa Akses Internet (ISP dan Warnet) dan pengembang aplikasi Internet (web designer), namun demikian jumlahnya tidaklah sebesar dotcommer.
Kiat yang banyak dipakai para pebisnis Internet antara lain “tidak ada yang tidak dapat dibisniskan di Internet.” Daya pikat Internet sebagai alat dan sekaligus tujuan bisnis dipengaruhi juga oleh kemampuannya menjangkau pasar di seluruh dunia. Sebuah rumah penginapan kecil di pedalaman Finlandia yang selalu diselimuti es menjadi terkenal di seluruh dunia karena dipromosikan melalui Internet. Para turis harus rela mengantri sampai enam bulan untuk dapat giliran menginao di penginapan tersebut. Seorang wanita di Bandung selatan menjadi terkenal di seantero dunia dan bertambah kekayaannya setelah ia membuka jasa perdagangan melalui Internet. Masih banyak contoh sukses (dream come true) bisnis yang dilakukan melalui Internet. Ini semua menggambarkan perubahan di dunia bisnis yang terjadi karena adanya Internet.


Perubahan Dalam Layanan Publik

Dampak TIK tidak saja melanda perusahaan atau organisasi privat. Al Gore dikala masih menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat menjadi pejabat negara pertama di dunia yang menyatakan perlunya birokrasi pemerintahan memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan publik. Jauh sebelum itu, Lee Kuan Yew Perdana Menteri Singapura memerintahkan kepada aparat di bawahnya agar dapat menyelesaikan setiap permintaan layanan dari masyarakat selambat –lambatnya dalam tempo dua kali dua puluh empat jam. Permintaan layanan publik semacam ini tidak dapat dengan mudah dipenuhi bila hanya dikerjakan secara manual, harus menggunakan TIK untuk menjawab perintah Perdana Menteri. Al Gore dan LKY dapat dijadikan contoh bagaimana pemimpin negara mengawali gerakan untuk mengotomatisasikan layanan publik menggunakan TIK.
Dalam perkembangan selanjutnya, yang terjadi tidak hanya otomatisasi layanan publik, tetapi lebih dari itu terjadi efisiensi dan peningkatan produktivitas yang luar biasa, serta peningkatan citra pemerintah di hadapan masyarakat yang dilayaninya. Electronic Government (e-Government) menjadi terminologi yang sering dipakai untuk mendorong terjadinya transformasi paradigma dalam layanan publik. Akuntabilitas, transparansi, akurasi, kecepatan proses layanan, dan produktivitas menjadi kata yang sering diasosiasikan dengan e-Government.
Pemanfaatan TIK di lingkungan instansi pemerintah dalam kemasan e-Government dikhawatirkan pada akhirnya tidak berbeda dengan hembusan Sistem Informasi Manajemen Nasional (SIMNas) dan berbagai program pemerintah di bidang TIK lainnya yang selalu kandas di tengah jalan seiring minimnya komitmen dari pemimpin nasional, pergantian kebijakan akibat pergantian menteri atau tidak adanya anggaran yang memadai. Jika demikian, keberhasilan negara – negara maju dalam memanfaatkan TIK utuk mereformasi birokrasinya, tidak dapat ditiru oleh Indonesia. Dalam hal ini, TIK tidak dapat dituduh sebagai biang kegagalan, atau e-Government hanyalah retorika belaka, namun kunci persoalan kembali kepada manusia yang mengendalikan TIK.


Kejahatan Baru

Internet bagaikan pisau, digunakan oleh Ibu rumah tangga baik – baik bermanfaat untuk keluarga, digunakan oleh wanita jalang menjadi sarana pamer aurat. Dampak negatif yang muncul dari pemanfaatan teknologi selalu tidak dapat terhindarkan. Persoalannya, Internet mendorong munculnya jenis – jenis kejahatan baru yang tidak ada sebelumnya. Selain itu cakupan dari kejahatan yang dilakukan melalui Internet sulit diukur dampak langsungnya karena jangkauan Internet yang sedemikian luas.
Dalam kasus penyebaran virus I Love You misalnya, jumlah korban yang terserang hampir separo dari pengguna Internet pada waktu itu. Kerugian yang diderita korban sulit terukur besarnya, karena korban sulit teridentifikasi disebabkan lokasi tersebar di seluruh dunia. Kejahatan penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi merupakan beberapa contoh kejahatan konvensional yang menjadi lebih besar magnitude-nya karena dikerjakan dengan fasilitasi Internet. Selain itu, perusakan situs Internet, pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, memata – matai aktivitas seseorang (spyware), mengacaukan trafik jaringan (DDOS) merupakan contoh kejahatan baru yang muncul setelah adanya Internet.
Jenis – jenis kejahatan yang dilakukan menggunakan Internet diperkirakan akan meningkat baik modus maupun kejadiannya. Dorongan kepada seseorang untuk melakukan tindakan kejahatan di Internet sangat banyak, antara lain karena antara pelaku dan korban tidak perlu berada pada ruang dan waktu yang sama, seringkali korban dan pelaku tidak saling mengenal, makin mudahnya penggunaan Internet melalui tampilan program yang user friendly, dan masih lemahnya prasarana hukum yang mengatur bidang Cyber.


Penyesuaian Perundangan dan Peraturan

Seorang pelaku carding mengatakan melakukan carding karena dia menganggap di Repbulik Indonesia ini tidak ada aturan yang dapat menghukum pencuri di dunia maya. Baginya dunia maya adalah maya, tidak ada wujud, dan oleh karenanya segala perbuatan yang dilakukan di dunia maya tidak punya implikasi hukum. Seorang carder yang ditangkap polisi dalam pengakuannya mengatakan tidak merasa mencuri kartu kredit dan selanjutnya menipu merchant karena semua aktivitas tersebut dilakukan secara terbuka di Warnet. Seorang teman praktisi TIK dengan bangga menyatakan memiliki ratusan nama domain yang identik dengan nama – nama perusahaan terkenal, dengan harapan suatu saat perusahaan – perusahaan tersebut akan membeli nama domain yang dikuasainya tersebut. Jika perusahaan menolak membeli, maka teman ini akan meng-hacked situs milik perusahaan tersebut, dan kemudian menawarkan jasa security sistem informasi. Seorang pengelola rumah hiburan, diam – diam mengirim email kepada relasi dan berbagai milist yang berisi alamat situs rumah bordil tersebut, di dalam situs tersebut ditayangkan gambar wanita yang siap melayani tamu dengan tarif tertentu. Seorang polisi mengeluh karena setelah susah payah berhasil menangkap carder, dan pengelola bordil maya, dalam proses persidangan hakim dan jaksa tidak dapat meberi hukum yang adil karena kedua hakim dan jaksa menganggap bukti yang diajukan tidak memenuhi ketentuan perundangan dan tidak ada undang – undang yang layak dipakai untuk mengadili kasus tersebut. Akibatnya polisi harus menjelaskan proses perolehan alat bukti dan jaksa/hakim menggunakan undang – undang pidana biasa (KUHP) untuk mentuhi hukuman kepada terdakwa.
Ilustrasi kejadian di atas menggambarkan sudah saatnya tersedia Undang – Undang dan peraturan yang khusus mengatur pemanfaatan TIK khususnya Internet. Pelaku e-commerce dan masyarakat pengguna e-Government perlu menyadari bahwa jika muncul konflik di antara para pihak yang bertransaksi, maka hukum yang ada masih belum layak digunakan untuk mengadili kasus yang muncul. Kekhawatiran terhadap potensi kerugian akibat tidak adanya kepastian hukum dalam transaksi melalui Internet inilah yang menyebabkan banyak mitra bisnis di luar negeri tidak bersedia berbisnis dengan pelaku bisnis Internet di Indonesia.
Selain perundangan, implementasi e-Government yang mengarah pada paperless transactions juga mensyaratkan perlunya dilakukan perubahan terhadap berbagai peraturan dan perundangan yang ada pada saat ini. Laporan pajak melalui Internet misalnya, menjadi dipertanyakan efektivitasnya jika prosedur operasional standar yang berlaku tidak diganti dengan yang berorientasi ke online transactions. Layanan KTP melalui Internet, menjadi kehilangan ruh perubahan bila ternyata masih harus disertai dengan transaksi bawah meja.



Tantangan Bagi Pemerintah

Berbagai pemerintah di segenap kawasan telah mengantisipasi perubahan yang disebabkan oleh TIK. Kebijakan dan peraturan dibuat untuk memfasilitasi masyarakat warganya agar dapat seoptimal mungkin memanfaatkan TIK secara benar dan bertanggung jawab. Kebijakan dan peraturan harus diarahkan untuk mendorong makin tingginya nilai – nilai positif dari TIK, dan menekan serendah mungkin dampak negatif dari pemanfaatan TIK.
Perluasan akses kepada TIK, penambahaan aplikasi dan konten, penguatan pelaku usaha di bidang TIK agar lebih kompetitif, pendidikan sumber daya manusia agar trampil dan mumpuni di bidang TIK, penyediaan bantuan dana bagi mereka yang tergolong miskin untuk memperoleh akses kepada informasi, kemudahan perijinan bagi penyelenggaraan layanan TIK, merupakan beberapa contoh isu yang merupakan tantangan bagi pemerintah.
Dalam konteks pembinaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian, ketentuan yang berlaku di industri jasa telekomunikasi menjadi tidak relevan apabila diterapkan begitu saja dalam pengaturan pemanfaatan TIK.


Penutup

Perubahan sosial selalu terjadi setiap saat secara terus menerus. Perubahan sosial tersebut terjadi karena diinginkan atau sebagai dampak dari perubahan pada sektor lain yang terkait dengan masalah sosial. Perubahan itu sendiri dapat menjadi tujuan dan sekaligus sebagai alat untuk mencapai tujuan. TIK terbukti berperan sebagai salah satu faktor pengubah tatanan sosial. Perubahan sosial yang diakibatkan oleh pemanfaatan TIK terjadi di lingkungan ekonomi, bisnis, politik, pemerintahan, dan terutama dalam pergaulan antar anggota masyarakat.
Dampak dari perubahan yang bersifat positif menjadikan faktor pengubah beralih peran dari yang semula sebagai alat menjadi tujuan agar dapat dimiliki untuk mengubah kondisi pemiliknya. Implikasi dari interaksi semacam ini menuntut dukungan semua pihak terutama pemerintah agar mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk memiliki TIK menjadi berkesempatan memanfaatkannya, perubahan sosial yang terjadi dari pemanfaatan TIK dapat terkendali sehingga dampak negatifnya minimal, serta adanya perlindungan bagi pengguna TIK dari tindak kejahatan yang dilakukan sesama pengguna TIK. Netralitas dan fleksibilitas TIK menjadikan peran sosial TIK sangat tergantung pada pengendalinya.

Sabtu, 14 Maret 2009

KiSaH cInTa_Qu

Jika Cinta Tidak Direstui Keluarga

Tidak mendapat restu keluarga kekasih memang menjadi satu masalah dalam sebuah percintaan. Sebab tidak menyukai atau tidak memberi restu kepada calon menantu ini boleh menganggu kelancaran hubungan anda dengan bakal suami atau isteri.

Biasanya masalah tidak disukai keluarga kekasih sering berpuncaK daripada perbezaan taraf kehidupan, taraf pendidikan, rupa paras dan sebagainya.

Apabila pihak keluarga mula menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap bakal menantu, perkara-perkara remeh dan kecil pun boleh dikembangkan menjadi isu besar. Keadaan ini sudah tentu membawa impak atau kesan buruk terhadap dunia percintaan anda.

Dan ironisnya, apa yang kerap terjadi, adalah pihak keluarga pasangan yang menentang hubungan tersebut akan bermati-matian berusaha untuk memisahkan pasangan kekasih yang saling mencintai ini jika pasangan itu terlihat bersatu padu mengatasi pelbagai cubaan atau halangan yang mendatang itu.

Nampaknya cinta semata-mata tidak memadai atau mencukupi untuk mereka menghadapi sebuah perkahwinan yang penuh dengan duri itu. Ini semakin menghimpit jika kedua-dua belah pihak keluarga dan rakan-rakan tidak memberi sokongan moral malahan turut bersikap menjatuhkan.

Keadaan ini sebenarnya boleh terjadi kepada sesiapa sahaja, malah sering menyangkut soal fahaman, perbezaan warna kulit, harta kekayaan, budaya dan agama. Kerana itu tidak hairan jika anda hanya berasa aman dan bahagia ketika dapat berdua-duaan dengan kekasih kerana saat ini tidak ada gangguan daripada orang yang tidak menyukai, walaupun sebenarnya anda berasakan amat memerlukan pergaulan secara terbuka dengan rakan-rakan dan lingkungan keluarga. Yang lebih menyakitkan lagi apabila keluarga kekasih menjauhkan pasangan anda daripada aktiviti keluarga.

Anda juga tidak pernah dijemput dalam acara atau majlis-majlis penting yang diselenggarakan keluarga si dia. Sehingga membuat anda dan si dia tidak tahu apa yang patut dilakukan, samada meneruskan perhubungan terlarang ini atau berpisah sahaja kerana tuntutan pihak keluarga pasangan yang amat melampau.

Akhirnya pilihan memang bergantung kepada keputusan anda berdua. Apalagi kalau anda sudah nekad merancang untuk tetap meneruskan hubungan itu hingga ke jinjang pelamin. Jangan gelabah atau membebankan pasangan dengan meletakkannya di antara dua pilihan.

Cara terbaik adalah dengan menyelesaikan masalah itu secepatnya. Jika sudah mengambil keputusan untuk menikah, sudah tiba masanya keluarga pasangan masing-masing mengetahui lebih jauh mengenai calon menantunya. Memang bagi keluarga yang mementingkan kedudukan sukar untuk meminta mereka menerima diri anda seadanya.

Jangan menunjukkan pasangan dengan sikap anda yang keanak-anakan. Boleh jadi sikapnya yang terlihat lemah atau mengalah dengan keluarganya selama ini bukan kerana tidak bangga dengan anda tetapi mungkin dia malu dengan sikap keluarga atau rakan-rakannya dan mungkin juga dia tidak mahu keluarganya atau rakan-rakannya melakukan perkara yang tidak sepatutnya (seperti sengaja menyakitkan hati) pada anda.

Dia juga mungkin berasa malu kerana belum berjaya memujuk keluarganya agar menerima anda dalam keluarga mereka. Sebaik-baiknya bincangkan masalah ini dari hati ke hati. Katakan pada pasangan betapa bangganya anda terhadap dirinya kerana tetap memilih anda sebagai kekasihnya walaupun mendapat tentangan hebat dari keluarganya.

Jelaskan kepada si dia, berikan sekali lagi kesempatan kepada keluarga untuk mengenal anda berdua dengan lebih lanjut. Bukankah ada pepatah mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Cinta”. Jadi, biarkan mereka mengetahui dengan lebih jauh siapa anda sebenarnya. Dalam hal ini, kesabaran anda memang amat dituntut.

Ingatkan kembali kepada si dia jika keluargany masih bersikap negatif terhadap diri anda, kerana itu akan menyakitkan diri anda meskipun kekasih masih setia di samping anda. Jika anda dan kekasih sama-sama memiliki ketabahan dan percaya diri, cari orang yang bersimpati dengan anda dan dikenali oleh keluarganya. Bantuan orang ini barangkali boleh membantu mencairkan masalah anda dengan keluarga kekasih. Sebagai orang muda, anda bebas untuk saling mencintai, menikmati indahnya bunga-bunga cinta dan jangan mudah putus asa dengan berfikir yang bukan-bukan. Namun apabila sudah nekad untuk mendirikan rumahtangga pastikan ketika itu anda berdua sudah mendapat restu daripada keluarga kedua-dua pihak, sebab rumahtangga yang tidak direstui keluarga sering dilanda badai yang tidak terduga.

Biarpun di dadaku hanya ada kamu tetapi cinta pun bukan segala-galanya. Kita tidak boleh korbankan semuanya hanya kerana cinta. Belajarlah menerima kenyataan, jika cinta yang sudah anda pertahankan dengan sepenuh hati tetapi tetap tidak mendapat restu. Percayalah masih ada dada cinta lain yang boleh anda sandarkan kasih sayang.

puisi

~buat mereka yg mengerti~

Di suatu hari yang indah
kita ditakdirkan bertemu
sama-sama membalas senyuman
sama-sama membalas jelingan
tanpa diduga sama sekali
kerna pertemuan indah itu jualah
kita ditakdirkan jatuh cinta!

Saat kita merancang
untuk membina mahligai bahagia
disatukan dalam ikatan suci
halangan datang silih berganti
ujian menimpa bagaikan badai
dugaan menerpa ibarat ribut merah
air mata mengalir tak berhenti
apalah daya bila cinta terhalang

Ayahanda bonda
dan juga sanak saudara
kami datang memohon restu
kenapa dihalangi cinta yang suci
restuilah percintaan ini
ia berlandaskan niat yang murni
pernikahan mengikut hukum Ilahi
bukan sempadan pilihan kami
satukan kami menurut adat dan agama
jangan biarkan kami sengsara

Oh Tuhan
apalah daya kami
bila cinta tak direstui keluarga
semakin kuat mereka cuba memisahkan
semakin kuat cinta kami jadinya
berilah petunjuk
agar jalan yg kami ambil tidak bertentangan

Cinta ini cinta terhalang
setiap arah ada penghadang
ke mana lagi hendak dituju
adakah mereka akan terus membiarkan
hati ini merana memakan diri
dan air mata bertukar darah???
apalah dosa kami
hingga dihukum sedemikian rupa…

Perpisahan adalah penyelesaian
tapi perpisahan adalah pilihan terakhir kami
mereka tahu tapi mereka enggan terima
bahawa perpisahan bukanlah jalan terbaik
kami mungkin terpisah
tapi begitu dekat di hati
kami mungkin berjauhan
tapi hati kami tetap bersatu
kami mungkin dikahwinkan dgn pilihan keluarga
tapi percayalah perkahwinan itu tak akan bahagia
bila satu jiwa sedang merana

Cinta ini cinta terhalang
mungkin ada hikmah disebaliknya
kami kan terus berdoa memohon restu Ilahi
dan menanti penuh sabar restu famili
Oh Tuhan..kami akur sekali
jodoh dan maut di tanganMu
mana mungkin kami menentukan sendiri
andai tiada jodoh
kami redha
kerana kami sedar
kasihMu pada hambamu lebih besar
dari kasih manusia sesama manusia
betapa kerdilnya kami disisiMu

Tuhan..berilah pedoman buat kami
yang semakin hari semakin keliru
jangan biarkan kami tewas
hingga memilih jalan yang salah
hanya padaMu kami berserah
moga cinta kami direstui…